Besi Pengaman Jembatan Jeumeurang–Pusong di Pidie Raib, Proyek Rp 46 Miliar Terancam Tak Maksimal
TACAKAP, PIDIE – Besi pengaman jembatan rangka baja yang menghubungkan Gampong Pasi Jeumeurang dengan Gampong Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, dilaporkan hilang. Jenis besi yang raib tersebut adalah post railing pipa, komponen penting untuk pengamanan sisi jembatan.
Jembatan ini membentang di atas Kuala Tari, jalur air yang kerap dilintasi nelayan, mulai dari boat kecil hingga kapal GT 57.
Jembatan baja sepanjang 100 meter dan setinggi sekitar 8 meter ini kini dinilai berbahaya, terutama karena pengaman sisinya sudah tidak lengkap.
Pantauan Terbaru: Besi Sisi Jembatan Hilang, Warga Terancam Bahaya
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Rabu (14/5/2025), terlihat jelas beberapa bagian pengaman jembatan telah hilang.
Kondisi ini sangat membahayakan masyarakat yang melintas atau berdiri di tepi jembatan tersebut, terutama karena ketinggian jembatan mencapai 8 meter dari permukaan air.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie, Buchari, M.Si, hilangnya besi pengaman itu diketahui saat dilakukan pengaspalan jalan penghubung Pasi Jeumerang–Pusong pada tahun 2023.
"Saat pengaspalan jalan, kami temukan besi pengaman sisi jembatan sudah hilang. Diduga kuat dicuri oleh orang tak dikenal," kata Buchari, dilansir dari SerambiNews.com.
Proyek Penyeberangan yang Menelan Anggaran Rp 46 Miliar
Pembangunan jembatan Jeumeurang–Pusong telah dimulai sejak tahun 2012 dan menyedot anggaran besar dari berbagai sumber, termasuk Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA).
Berikut rincian dana yang digunakan:
-
Tahun 2014: Rp 2.794.549.000 (DOKA)
-
Tahun 2015: Rp 1.500.000.000
-
Tahun 2016: Rp 6.857.654.000
-
Tahun 2018: Rp 30.610.057.000 (ditangani PT Putra Nanggroe Aceh)
-
Tahun 2022: Rp 4.579.762.000 (pembangunan oprit oleh CV Do’a Sibuah Hati)
Total anggaran untuk proyek penyeberangan ini mencapai lebih dari Rp 46,5 miliar.
Namun, jembatan belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya karena baru pada 2022 opritnya selesai dibangun.
Gempa 2016 dan Dampaknya pada Infrastruktur
Gempa bumi berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang Pidie Jaya pada 7 Desember 2016 menyebabkan jembatan sempat ambruk ke dalam air di mulut Kuala Tari.
Pemerintah Kabupaten Pidie pun mengusulkan bantuan dana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan kerusakan infrastruktur tersebut.
Kini, dengan hilangnya besi pengaman, kondisi jembatan kembali menjadi perhatian serius. Apalagi, masa pemeliharaan proyek telah habis, sehingga diperlukan anggaran baru untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak atau hilang.
Langkah Pemerintah: Perlu Penganggaran Ulang
Pemerintah Kabupaten Pidie mengakui bahwa jembatan Pasi Jeumeurang–Pusong sudah habis masa pemeliharaannya.
Karena itu, langkah selanjutnya adalah menganggarkan dana baru guna mengganti komponen yang hilang dan memastikan keselamatan warga.
“Kita akan usulkan anggaran kembali untuk mengganti besi yang hilang agar jembatan dapat difungsikan dengan aman,” pungkas Buchari.